QOSIDAH BURDAH LENGKAP para PC

Qosidah Burdah adalah Salah satu karya palidez populer dentro Khazanah sastra Islam. Isinya, kepada Sajak-Sajak Pujian Nabi Muhammad SAW, PESAN moral, je de calificación-je de calificación espiritual, Perjuangan dan semangat, hingga Kini masih sering dibacakan di sebagian pesantren sálaf dan pada peringatan Maulid Nabi. Buku ini telah diterjemahkan ke dentro berbagai bahasa seperti Persia, Turki, urdu, ******i, swahili, Pastum, Melayu, Sindi, Inggris, Prancis, Jerman dan Italia.

Pengarang qosidah Burdah ialah Al-Bushiri (610-695H / 1213/96 M). Nama lengkapnya, Syarafuddin Abu Abdillah Muhammad bin Zaid al-Bushiri * Dia keturunan Berber yang Lahir di Dallas, Maroko dan dibesarkan di Bushir, Mesir, Dia seorang discípulo sufi besar, Imam as-Syadzili dan penerusnya yang Bernama Abdul Abbas al-Mursi. - anggota tariqa Syadziliyah. Di fiqih Bidang ilmu, Al Bushiri menganut mazhab Syafi'i, yang merupakan mazhab fiqih mayoritas di Mesir.

Sejarah Ringkas Qosidah Al-Burdah
Al-Burdah menurut etimologi Banyak mengandung arti, Antara conocido ayuntamiento:
1. Baju (Jubah) kebesaran khalifah yang menjadi Salah satu atribut khalifah. Dengan atribut Burdah ini, khalifah seorang bisaaikh Al Busyiri dibedakan dengan pejabat lainnya negara, teman-teman dan rakyatnya.
2. Nama dari Kasidah yang dipersembahkan kepada Rasulullah SAW yang digubah oleh Kab bin Zuhair bin Abi Salma.
Pada mulanya, burdah (dentro de un pengertian Jubah) ini adalah Milik Nabi Muhammad SAW yang diberikan kepada Kab bin Zuhair bin Abi Salma, seorang penyair terkenal Muhadramin (DUA penyair Zaman: Yahiliah dan Islam). Burdah yang telah menjadi Milik Keluarga Kab tersebut akhirnya dibeli oleh bin Khalifah Mu'awiyah Abu Sufián seharga duapuluh ribu dirham, dan kemudian dibeli Lagi. oleh Khalifah Abu Yafar al-Dari Manshur dinasti Abbasiyya dengan Gama Cuatro Puluh ribu dirham. Oleh khalifah, burdah UIT hanya dipakai pada setiap Shalat Identificación dan diteruskan secara turun Temurun.

Riwayat Pemberian burdah oleh Rasulullah SAW kepada Kab bin Zuhair bermula dari Kab Yang Yang menggubah syair senantiasa menjelek-Nabi jelekkan dan párrafo Sahabat. Karena MERASA terancam jiwanya, entre otras cosas, Lari bersembunyi Untuk menghindari luapan Amara párrafo Sahabat. Ketika terjadi penaklukan Kota Meca, Saudara Kab yang Bernama Bujair bin Zuhair mengirim Surat kcpadanya, yang Isinya Antara permanecido anjuran agar Kab pulang dan menghadap Rasulullah, * karena Rasulullah tidak Akan membunuh orang yang kembali (bertobat). Setelah memahami ISI Surat UIT, entre otras cosas, berniat pulang kembali ke rumahnya dan bertobat.

Berikut ini beberapa manfaat mengamalkan atau Membaca qasidah Burdah:


1. mujarab Untuk mengabulkan hajat-kita hajat dengan Izin Allah. Namun terdapat syarat-yang syarat Harus dipenuhi. Yaitu mempunyai sanad ke Imam Busyiri, mengulangi cebo "Maula ya solli wa Sallim", berwudhu, kiblat menghadap, memahami Makna cebo cebo, dibaca dengan himma yang besar, beradab, wewangian memakai.
2.di sembuhkan dari berbagai macam penyakit


Keistimewaan Qosidah Burdah:

a. SYAI Saw burdah di anggap sebagai pelopor yang menghidupkan kembali penggubahan syair-syair Pujian terhadap Nabi Muhammad
b. memiliki sastra Tingkat Tinggi dan sarat dengan PESAN -pesan etika.
c. sebagai Wasilah atau sarana Untuk mendapatkan kesembuhan dari penyakit.
d. di Percaya memiliki Kekuatan Gaib sehingga tidak jarang di bacakan pada Saat ada hajatan tertentu.


Itulah yang de Dapat saya sampaikan tentang Sejarah Qosidah Burdah dan Fadhilah bagi yang mengamalkanya Semoga setelah Membaca artikel ini de Dapat menambah iman dan taqwa kita terhadap Alloh Swt